MAHLUK MITOLOGI
Makhluk mitologis, makhluk legenda, atau makhluk fantastis adalah makhluk yang keberadaanya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda maupun fabel. Makhluk tersebut juga terkait dengan folklor suatu suku. Makhluk mitologis pada umumnya bersifat fantastis, baik bentuk maupun kemampuannya. Karena kisahnya merupakan mitos, maka keberadaannya dipercayai oleh masyarakat penganut mitologi bersangkutan. Maka dari itu, orang yang tidak menganutnya dapat menyamakan makhluk mitologis sebagai makhluk imajiner (makhluk khayalan). Pada masa kini, makhluk fantastis yang dilaporkan sebagai penampakan dan rumor dikategorikan sebagai kriptid ("makhluk yang bersembunyi").
1.Putri Duyung
Putri duyung adalah makhluk air yang memiliki tubuh layaknya seorang perempuan dari pinggang sampai kepala, sedangkan bagian tubuhnya dari pinggang ke bawah menyerupai ikan. Putri duyung merupakan makhluk mitologis. Golongan makhluk separuh manusia separuh hewan. Putri duyung kerap dikaitkan dengan peristiwa berbahaya seperti banjir, badai, kapal karam dan penenggelaman. Pada tradisi lainnya (atau terkadang dalam tradisi yang sama), putri duyung digambarkan memiliki sifat baik dan pemurah, menganugerahkan hadiah atau jatuh cinta pada manusia.
Kisah putri duyung muncul dalam cerita rakyat dari berbagai budaya di seluruh dunia, meliputi Timur Dekat, Eropa, Afrika, dan Asia. Kisah pertamanya muncul pada masa Asiria Kuno, tentang seorang dewi bernama Atargatis yang mengubah wujudnya menjadi seorang putri duyung lantaran malu telah membunuh kekasihnya tanpa sengaja. Masyarakat Babilonia juga menyembah putri duyung sebagai dewa laut yang dikenal sebagai Ea atau Oannes; Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
Dalam mitologi Yunani, putri duyung dikatakan selalu menggoda para pelaut yang lalai; siapa saja yang tergoda akan menemui ajalnya. Putri duyung juga dikaitkan dengan makhluk siren dalam mitologi Yunani, demikian pula sirenia, ordo mamalia laut yang terdiri dari duyung dan lembu laut. Beberapa catatan kesaksian perjumpaan dengan putri duyung oleh para pelaut zaman dahulu kemungkinan besar merupakan kekeliruan atas pengamatan wujud mamalia laut tersebut. Kristoforus Kolumbus menyatakan bahwa ia pernah melihat putri duyung saat menjelajah Laut Karibia, dan laporan penampakan juga ada pada abad ke-20 dan ke-21 di Kanada, Israel, dan Zimbabwe. Pada tahun 2012, National Ocean Service Amerika Serikat menyatakan bahwa bukti keberadaan putri duyung tidak pernah ditemukan.
Putri duyung juga menjadi salah satu subjek populer dalam bidang seni dan sastra pada abad modern ini, contohnya dalam karya Hans Christian Andersen yang terkenal, "The Little Mermaid" (1836). Karya sastra tersebut telah berungkali diadaptasi sebagai opera, lukisan, buku, film, dan komik.
2.KRAKEN
Kraken adalah monster laut kuno yang beredar di legenda Yunani dan Norwegia. Bentuk makhluk ini seperti gurita tetapi dengan ukuran sangat besar. Kraken sering dimunculkan di dalam film-film, contohnya "Pirates of the Carribean' dan 'Clash of the Titans'.
Kraken mungkin adalah monster terbesar yang pernah dibayangkan oleh manusia. Dalam cerita rakyat Nordik, monster ini dikatakan menghantui lautan dari Norwegia hingga Islandia dan sampai ke Greenland. Kraken memiliki kemampuan untuk mengganggu kapal dan banyak laporan pseudosains (termasuk laporan resmi angkatan laut) mengatakan bahwa Kraken akan menyerang kapal dengan tangannya yang kuat. Jika strategi ini gagal, binatang ini akan mulai berenang berputar-putar di sekitar kapal, menciptakan pusaran air yang dahsyat untuk menyeret kapal ke bawah.
Tentu saja, monster harus merasakan daging manusia untuk bisa disebut sebagai monster. Legenda mengatakan bahwa Kraken dapat melahap seluruh kru kapal sekaligus. Namun, terlepas dari reputasinya yang menakutkan, monster ini juga dapat membawa keuntungan: ia berenang ditemani oleh sekumpulan besar ikan yang mengalir di punggungnya saat muncul dari air. Oleh karena itu, para nelayan yang berani dapat mengambil risiko mendekati hewan buas ini untuk mendapatkan tangkapan yang melimpah.
Sejarah Kraken berawal dari sebuah catatan yang ditulis pada tahun 1180 oleh Raja Sverre dari Norwegia. Seperti banyak legenda lainnya, Kraken dimulai dengan sesuatu yang nyata, berdasarkan penampakan hewan yang nyata, cumi-cumi raksasa. Bagi para pelaut kuno, lautan sangat berbahaya dan berbahaya, menyembunyikan segerombolan monster di kedalamannya yang tak terbayangkan. Setiap pertemuan dengan hewan yang tidak dikenal bisa mendapatkan sisi mitologis dari cerita para pelaut. Bagaimanapun juga, kisah itu terus diceritakan.
3.MEDUSA
Medusa yang berarti "penjaga" atau "pelindung" adalah makhluk mitologi Yunani yang berwujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Siapapun yang menatap langsung pada matanya akan berubah menjadi batu. Medusa tewas dibunuh Perseus yang kemudian menggunakan kepalanya sebagai senjata sebelum diberikan kepada Athena untuk ditempatkan pada perisai atau tameng Aigis.
Dalam mitologi
Tiga Gorgon (Medusa, Stheno dan Euriale) adalah anak dari dewa laut kuno Forkis dan adiknya Keto. Stheno dan Euriale diceritakan sebagai makhluk abadi, sedangkan Medusa tidak. Oleh karena itu, Medusa dapat dibunuh oleh Perseus.
Medusa pada awalnya adalah seorang perawan cantik, dan merupakan pendeta wanita di kuil milik Athena. Karena kecantikannya, ia menarik perhatian Poseidon. Hingga suatu ketika, Poseidon mencoba memperkosa Medusa. Medusa yang tidak ingin diperkosa melarikan diri ke kuil Athena untuk mencari pertolongan, namun tidak ada pertolongan yang ia dapatkan. Naasnya, ia diperkosa Poseidon di dalam kuil Athena. Hal ini membuat Athena marah, ia pun mengubah rambut Medusa menjadi ular dan mengutuk Medusa sehingga siapapun yang melihat matanya akan menjadi batu.
Kematian
Medusa mati dibunuh oleh Perseus atas perintah Raja Polidektes dari Serifos yang meminta kepala Medusa sebagai hadiah. Dengan bantuan dari Athena, Zeus, dan Hermes yang memberinya sandal bersayap, Helm Gaib, pedang, dan perisai cermin. Perseus berhasil melaksanakan tugasnya membunuh Medusa dengan cara melihat bayangan Medusa di cermin agar Medusa tidak mengubahnya jadi batu, lalu Perseus memenggal kepala Medusa. Kemudian Pegasus dan Khrisaor keluar dari tubuh Medusa.
4.SIREN
Siren atau ‘’’Seirenes’’’ (bahasa Yunani: Σειρῆνας) adalah makhluk legendaris, termasuk kaum Naiad (salah satu kaum nimfa yang hidup di air) yang hidup di lautan. Mereka tinggal di sebuah pulau yang bernama Sirenum Scopuli, atau menurut beberapa tradisi berbeda mereka tinggal di tanjung Pelorum, pulau Anthemusa, pulau Sirenusian dekat Paistum, atau di Capreae, yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang dikelilingi oleh batu karang dan tebing. Mereka menyanyikan lagu-lagu memikat hati yang membuat para pelayar yang mendengarnya menjadi terbuai sehingga kapal mereka menabrak karang dan tenggelam.
Mereka adalah para putri Akhelous (dengan Terpsikhore, Melpomene, atau Sterope) atau Porkhis. Menurut sumber, seperti Hmeros, jumlah mereka berkisar antara dua atau lima. Beberapa sumber dikumpulkan sehingga jumlah mereka ada sembilan. Nama-nama individual mereka adalah:
Aglaofonos atau Aglaope
Leukosia
Ligeia
Molpe
Parthenope
Pisinoe atau Peisinoë
Raidne
Teles
Thelksiepiea atau Thelksiope atau Thelksinoe
Menurut beberapa versi, mereka adalah teman bermain Persefone semasa kecil.
Kemunculan
Para Siren awalnya adalah para perempuan pelayan Persefone. Ketika Persefone diculik oleh Hades, Demeter memberi mereka sayap untuk ikut mencari Persefone. Para Siren akhirnya menyerah lalu tinggal di pulau Anthemoessa. Siren dilukiskan sebagai burung berkepala besar dengan kaki bersisik, kadang-kadang sebagai bayangan hantu seekor singa. Kemudian, mereka dilukiskan sebagai sosok wanita berkaki burung, dengan atau tanpa sayap, memainkan alat musik, khususnya Harpa. Ensiklopedia abad ke-10, menerangkan bahwa wujud Siren dari dada ke atas menyerupai Burung Gereja, sedangkan badan bagian bawah adalah wanita, atau kadang-kadang, mereka dilukiskan sebagai burung kecil berwajah wanita. Wujud burung dipilih karena kelebihan mereka, yakni suaranya merdu. Kemudian, pada masa-masa berikutnya Siren dilukiskan sebagai wanita cantik, atau bahkan sebagai puteri duyung. Dalam beberapa bahasa (seperti Spanyol, Prancis, Italia, Polandia, atau Portugis) kata yang digunakan untuk merujuk pada puteri duyung adalah “Siren”, “Sirena”, “Syrena”, atau “Sereia” yang membingungkan penerjemahan antara “putri duyung” atau “Siren” (mitologi). Dalam bahasa Inggris, “Siren” tidak selamanya berarti “putri duyung”.
5.PEGASUS
Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani.[1] Poseidon memerkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi monster.[2] Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di dalam dunia kuno dan dunia klasik.[1]
Pegasus membantu Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan pegasus ke Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerofon dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk Zeus.
Kata "pegasus” kini digunakan untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.
Etimologi
Penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan kata untuk "mata air", pēgē: " pegai Okeanos, di mana Okeanos dilahirkan;"[3] tetapi, asal usul nama pegasus kemungkinan berasal dari kata dari Bahasa Luvian: pihasas, bermakna "petir".
Pegasus dan mata air
Di manapun pegasus menghentakan kakinya ke bumi, munculah sumber mata air. Salah satunya adalah di Gunung Helikon, yang disebut Hippokrene ("mata air kuda"),[4],[5] dan Poseidon memerintahkan gunung tersebut agar tidak membengkak dengan nyanyian Musai; sementara mata air lainnya ada di Troezen.[6] Hesiod menggambarkan bahwa Pegasus sedang minum dengan tenang di salah satu mata air ketika Bellerofon menangkapnya. Hesiod juga menyebutkan bahwa Pegasus membawakan petir Zeus.
6.EMPUSA
Empusa adalah wanita cantik anak dari dewi Hekate dan Mormo. Dia menghisap darah pria ketika mereka sedang tertidur.[1] Empusa digambarkan memakai sandal dari kuningan dan memiliki rambut api. Dalam perkembangan selanjutnya, Empousa dikenal sebagai makhluk yang dikirm oleh Hekate untuk berjaga di tepi jalan dan menelan orang yang lewat. Menurut Filostratos, Empusa berlari, bersembunyi dan meneriakkan kata-kata hinaan.Empusa sering dikatakan sebagai makhluk penjelma, yang mampu menjadi berbagai bentuk untuk menipu dan menakut-nakuti manusia.
Umumnya, ia menampakkan diri sebagai wanita muda yang cantik, meskipun ia memiliki wujud asli yang menyeramkan dan ganas. Ia memiliki rambut yang menyala, satu kaki dari perunggu, dan kaki lainya dari keledai.Konon ia dapat memangsa pria muda dan anak-anak. Namun, menurut Rittika Dhar, dilansir dari
“Beberapa sumber mengatakan bahwa mereka dapat mengambil bentuk binatang buas atau wanita cantik. Beberapa sumber mengatakan bahwa mereka memiliki satu kaki yang terbuat dari tembaga atau perunggu juga kaki keledai,” kata Ratika.Aristophanes, penulis naskah komik Yunani, menulis untuk beberapa alasan yang aneh bahwa empusa memiliki satu kaki dari kotoran sapi sebagai tambahan dari kaki tembaga.
Empusa dalam Kisah Mitologi Yunani
“Hanya ada dua sumber langsung untuk empusa dalam literatur Yunani kuno, yaitu naskah drama Yunani berjudul The Frogs karya Aristophanes dan dalam Life of Apollonius of Tyana karya Philostratus,” kata Rittika.Pada karya Aristophanes, berkisah tentang perjalanan Dionysus dan budaknya, Xanthius, ke dunia bawah. Dalam perjalanan, Xanthius melihat empusa. Tidak jelas apakah ia hanya mencoba menakut-nakuti Dionysus atau ia benar-benar melihat empusa.
Xanthius menggambarkan bentuknya sebagai seekor anjing, seorang wanita cantik, seekor keledai, dan seekor banteng.Dalam karya Philostratus, kisah empusa dibalut dengan cerita romansa. Alkisah, seorang pria muda tampan, Menippos, bertemu dengan seorang wanita cantik jelmaan empusa.Ia jatuh cinta kepada wanita itu. Namun identitas asli wanita itu segera terkuak oleh Apollonius yang sedang melakukan perjalanan. Singkat cerita, ia mengusir empusa dengan melontarkan kata-kata hinaan
7.CHIMERA
Chímaira adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani yang merupakan gabungan dari tiga hewan: ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor ular, dan berkepala singa, tetapi beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan (kambing dan singa), atau gabungan dari ketiga hewan tersebut. Khimaira mampu menyemburkan api dari hidung dan mulutnya.Kadang-kadang Khimaira menjadi lambang kekuatan setan.
Menurut mitologi, Khimaira merupakan puteri dari Tifon dan Ekhidna, dan bersaudara dengan beberapa monster dalam legenda, seperti anjing Kerberos dan Hidra dari danau Lernai.
Khimaira berhasil dikalahkan oleh Bellerofon sambil menunggangi Pegasus (kuda bersayap), atas perintah Raja Iobates dari Likia. Ia mengalahkan Khimaira dengan lembing dan memenggal kepala makhluk itu.
Perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat saat ini. Maka ada sebuah percobaan untuk menanamkan sel manusia di embrio hewan agar tumbuh menjadi organ manusia spesifik. Secara teori, pendekatan ini memberikan penggantian yang selalu tersedia bagi jantung atau liver yang sakit — sehingga orang tak harus mengantre donor manusia dan mengurangi risiko penolakan tubuh terhadap organ donor. Adanya penelitian ini melampaui batasan antar spesies,
"Semuanya bergerak begitu cepat di bidang ini sekarang," kata Janet Rossant di Rumah Sakit Anak di Toronto, dan salah satu pionir penelitian awal khimaira. "Ini akan membuka pemahaman baru dari biologi.
PENULIS:Shovia Sri Indriani
Komentar
Posting Komentar